Senin, 30 Maret 2009

INTERNET DI PERPUSTAKAAN

MEMANJAKAN PENGUNJUNG

Dalam waktu dekat, Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali akan meluncurkan webbsite sendiri. Saat ini pengerjaannya sedang dalam proses. Menurut Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali, Luh Putu Praharsini, SH. selain menampilkan profile dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya, webbsite tersebut akan diupayakan bisa menampilkan seluruh koleksi yang dimiliki Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali. Melalui webbsitenya, masyarakat akan bisa mengakses katalog koleksi Bapusip Provinsi Bali . “kami saat ini sedang mengupayakan proses migrasi database katalog ke webbsite. Kedepannya masyarakat cukup dari rumah atau dari warnet saja sudah bisa menelusuri koleksi yang tersedia di Bapusip Bali” imbuh Praharsini.

Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali juga akan menyediakan acces point internet sehingga masyarakat bisa menikmati internet secara gratis di ruang baca. Masyarakat bisa membawa laptop sendiri dan mengakses internet secara bebas di ruang baca. Bapusip juga akan menyediakan beberapa komputer yang bisa dipakai secara bergantian oleh seluruh anggota dan pengunjung. "Ini yang perlu disiasati karena antrean pemakaian komputer akan sangat panjang. Kami sangat berharap pengunjung akan mau berbagi dan mempergunakan fasilitas komputer yang tersedia secara bergantian. Akan lebih baik lagi apabila pengunjung membawa sendiri laptop" terang Praharsini.

Program ini dilaksanakan untuk dapat mewujudkan layanan Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali yang berbasiskan teknologi informasi sehingga kedepannya perpustakaan dan arsip benar-benar bisa berfungsi sebagai tempat belajar, pelestarian, penelitian dan sekaligus rekreasi. Praharsini berharap, program ini akan dapat dilaksanakan dalam waktu dekat. Sehingga masyarakat akan semakin cepat menikmati layanan berbasis teknologi ini.

Selasa, 10 Maret 2009

SEMINAR DAN MUSDA IPI BALI

Perpustakaan dan Akselerasi Pemberdayaan Masyarakat

Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), mungkin tidak banyak orang mengetahuinya. IPI memang tidak sepopuler PGRI, misalnya. Padahal sebagai sebuah organisasi profesi IPI sudah cukup lama berdiri.

Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) didirikan pada tanggal 6 Juli 1973 dalam Kongres Pustakawan Indonesia yang diadakan di Ciawi, Bogor, 5-7 Juli 1973. Kongres ini merupakan perwujudan kesepakatan para pustakawan yang tergabung dalam APADI, HPCI dan PPDIY dalam pertemuan di Bandung pada tanggal 21 Januari 1973 untuk menggabungkan seluruh unsur pustakawan dalam satu asosiasi. Dalam perjalanan panjang sejarah perpustakaan di negeri ini, jauh sebelum IPI lahir, sudah ada beberapa organisasi pustakawan di Indonesia. Mereka ini adalah Vereeniging tot Bevordering van het Bibliothekwezen (1916), Asosiasi Perpustakaan Indonesia (API) 1953, Perhimpunan Ahli Perpustakaan Seluruh Indonesia (PAPSI) 1954, Perhimpunan Ahli Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Indonesia (PAPADI) 1956, Asosiasi Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Indonesia (APADI) 1962, Himpunan Perpustakaan Chusus Indonesia (HPCI) 1969, dan Perkumpulan Perpustakaan Daerah Istimewa Yogyakarta (PPDIY).

Dalam Kongres Pustakawan Indonesia tahun 1973 tersebut, ada dua acara utama yang diagendakan, yaitu (1) seminar tentang berbagai aspek perpustakaan, arsip, dokumentasi, informasi, pendidikan, dan (2) pembentukan organisasi sebagai wadah tunggal bagi pustakawan Indonesia. Berkaitan dengan acara yang disebut terakhiri, Ketua HPCI Ipon S. Purawidjaja melaporkan bahwa sebagian besar anggota HPCI, melalui rapat di Bandung tanggal 24 Maret 1973 dan angket, setuju untuk bergabung dalam satu organisasi pustakawan. APADI pun memutuskan bersedia meleburkan diri melalui keputusannya tertanggal 4 Juli 1973, dan terhitung sejak 7 Juli 1973 APADI bubar sejalan dengan terbentuknya IPI.
Dengan kesepakatan bersama itu, maka kongres Ciawi melahirkan wadah tunggal pustakawan Indonesia, yaitu Ikatan Pustakawan Indonesia. Pemilihan untuk Pengurus Pusat, yang didahului dengan penyampaian tata tertib pemilihan, menghasilkan a.l. ketua Soekarman, sekretaris J.P. Rompas, dan bendahara Yoyoh Wartomo. Komisi yang terbentuk di antaranya adalah Komisi Perpustakaan Nasional yang diketuai oleh Mastini Hardjoprakoso, Perpustakaan Khusus oleh Luwarsih Pringgoadisurjo (alm.) dan Pendidikan Pustakawan oleh Sjahrial Pamuntjak. Pada tanggal 7 Juli 1973 itu juga Anggaran Dasar IPI yang terdiri dari 24 pasal disahkan oleh peserta Kongres.

Terkait dengan misi dan visi IPI, pada Rabu, 11 Maret 2009, IPI Daerah Bali telah menyelenggarakan Seminar Ilmiah dan Musda ke-3. Menurut Ketua Panitia, M. Usman Abroni, S.Sos. kegiatan yang mengambil tema "Perpustakaan dan Akselerasi Pemberdayaan Masyarakat" ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan peran IPI dalam forum kerjasama perpustakaan dalam pembangunan. “ Seminar dan Musda ini diharapkan akan dapat meningkatkan koordinasi, penyamaan visi, serta meningkatkan wawasan, intelektualitas dan profesionalisme pustakawan dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi global”, ujar Usman dalam laporannya.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula BLPP – Sesetan ini, mempunyai agenda utama pemilihan pengurus dan penyusunan program kerja IPI periode 2009-2011 serta seminar ilmiah. Seminarnya menampilkan empat orang narasumber, yaitu : IB. Mahasadi, S.Sos.M.Si (Biro Organisasi Setda Provinsi Bali), Drs. Kt. Sri Setiabudi, BA. (Perpustakaan Umum Kab. Badung), Albiner Silaen, SE. (Badan Perpustakaan & Arsip Prov. Bali), dan Drs. Putu Suhartika, M.si. (Perpustakaan UNUD).

Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali, Ni Luh Putu Praharsini, SH, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa, dalam menyikapi era keterbukaan, persaingan sehat, transparansi serta tuntutan akuntabilitas kepada publik / masyarakat luas, maka IPI sebagai wadah dari organisasi pustakawan mempunyai fungsi yang sangat penting dalam memenuhi tuntutan memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam pengembangan dan pemberdayaan perpustakaan.

Praharsini menegaskan, menarik atau tidaknya profesi pustakawan tersebut sangat tergantung atau berpulang kepada pustakawan itu sendiri. Sebab secara formal pemerintah telah mengakui dan menetapkan bahwa jabatan fungsional pustakawan merupakan salah satu jabatan fungsional sebagaimana jabatan fungsional yang lain seperti guru, peneliti dan lain sebagainya. Bentuk formal pengakuan pemerintah tersebut adalah dikeluarkannya SK Menpan Nomor 33/Men/PAN/1998 dan direvisi SK Menpan Nomor 132/Kep/Men/PAN/12/2002, dan lahirnya Undang-undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007

Dalam pembukaan kegiatan yang dihadiri kurang lebih 150 orang pustakawan tersebut, Praharsini menegaskan bahwa, sebagai organisasi profesi di bidang perpustakaan dan informasi IPI seharusnya dapat lebih berperan dalam meningkatkan mutu profesi para anggotanya. “Pertemuan ilmiah dan seminar hendaknya bisa dilaksanakan berkesinambungan, minimal dua kali dalam setahun. Karena seminar / pertemuan ilmiah merupakan wahana untuk dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan, bahkan penghayatan atas nilai-nilai profesional yang diperlukan”, ucap Praharsini di hadapan peserta Seminar dan Musda IPI.

Senin, 02 Maret 2009

LOMBA MINAT BACA


Minat baca masyarakat Indonesia rendah? Pernyataan ini sudah berulang kali kita dengar dari berbagai sumber. Banyak pakar menyimpulkan akar persoalannya ada pada budaya bangsa kita yang lebih mengedepankan budaya lisan dibandingkan budaya baca. Begitu juga dengan budaya tulis, bisa dibilang lebih payah dibanding negara lain.

Tidak sedikit upaya telah dilaksanakan oleh Pemerintah untuk memecahkan masalah ini. Satu contoh, pada setiap bulan September ditetapkan sebagai Pencanangan Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan. Pencanangan ini diharapkan akan mendukung program wajib belajar dan membangun masyarakat yang gemar membaca. Kesadaran akan pentingnya membentuk kebiasaan membaca dan menciptakan masyarakat gemar membaca pada gilirannya akan berperan dalam menjunjung upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan secara khusus meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Dra. Nyoman Andari, Kepala Bidang Layanan Perpustakaan menyatakan, diperlukan upaya yang terus menerus dan berkesinambungan agar minat baca masyarakat pada umumnya dan anak-anak didik kita pada khususnya dapat ditumbuhkembangkan secara mantap. “Untuk mempercepat peningkatan keterampilan dan kebiasaan membaca, disamping melalui buku-buku bacaan dan referensi yang mempunyai peranan sangat penting, perlu juga upaya-upaya kegiatan lainnya yang sifatnya merangsang dan memotivasi masyarakat untuk membaca”, imbuh Andari disela-sela kesibukannya melaksanakan layanan perpustakaan.

Terkait dengan peningkatan Minat Baca, Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali setiap tahunnya selalu melaksanakan Lomba Minat Baca. Pada tahun 2008 kemarin lomba dilaksanakan dengan mengambil tema ”Membangun Masyarakat Melalui Budaya Baca dan Perpustakaan “. Sasaran kegiatan ini adalah siswa tingkat TK, SD, SMP dan SMA / SMK se-Bali. Andari menyebutkan, tujuan kegiatan ini adalah untuk membangkitkan minat baca tulis masyarakat dalam upaya mewujudkan terciptanya masyarakat gemar membaca, gemar menulis, dan gemar belajar. Disamping itu, lanjut Andari, kegiatan ini berupaya menumbuhkan kebiasaan membaca pada setiap anggota masyarakat sehingga membaca bisa menjadi salah satu kebutuhan pokok dalam hidupnya.

Bentuk lomba yang dilaksanakan berupa (1) Lomba Mewarnai Tingkat Taman Kanak-Kanak se-Bali , (2) Lomba Membaca Cepat Tingkat SD kelas V dan VI se-Bali, (3) Lomba Bercerita / Masatua Tingkat SMP se-Bali, (4) Lomba Berpidato Tingkat SMA/SMK se-Bali, dan (5) Gerak Jalan Santai. Materi yang dilombakan adalah : Tingkat TK berupa Mewarnai Gambar, Tingkat SD berupa Membaca Cepat, Tingkat SMP berupa Bercerita/masatua Bali, dan Tingkat SMA/SMK berupa Berpidato dalam Bahasa Indonesia.

Kegiatan Lomba Mewarnai Tingkat Tk. se-Bali dilaksanakan hari Selasa, 9 September 2008. Sedangkan Lomba Membaca Cepat Tingkat SD se-Bali dilaksanakan hari Senin, 1 September 2008. Untuk Lomba Bercerita Tingkat SMP se-Bali dilaksanakan hari Selasa dan Rabu, 2 s.d 3 September 2008. Lomba Berpidato Tingkat SMA/SMK se-Bali dilaksanakan hari Kamis s.d Jumat, 2 s.d 3 September 2008. Semua kegiatan tersebut dilaksanakan mulai pukul 09.00 Wita sampai selesai di Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali.

Pelaksanaan final dari Lomba Membaca Cepat Tingkat SD, Lomba Bercerita Tingkat SMP, Lomba Berpidatao Tingkat SMA/SMK yang masuk nominasi dilaksanakan hari Senin, 8 September 2008 pukul 09.00 Wita sampai selesai di Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali. Sedangkan Gerak Jalan Santai dilaksakan hari Jumat, 12 September 2008 pukul 06.30 Wita yang pelaksanaannya start dan finish di Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali

Sistem penilaian lomba meliputi : (1) untuk Bercerita : Kreativitas anak / cara mewarnai, Kebersihan / keterampilan, Tuntas / semua bidang gambar diberi warna, (2) membaca cepat : Penampilan, Bahasa, Penguasaan materi, Kecepatan dan pemahaman, (3) bercerita / masatua Bali : Penampilan, Cara / teknik bercerita, Penguasaan materi, Kemampuan / skill peserta, (4) berpidato : Penampilan, Penguasaan materi / naskah, Bahasa dan teknik berpidato. Tim juri terdiri dari Drs. Ida Bagus Rai Putra, M.Hum., Ida Bagus Gana Murti, SH. SS, dan I. G.A.A. Mas Triadnyani, M.Hum,

Berdasarkan hasil penilaian Dewan Juri Lomba Minat Baca Tingkat Provinsi Bali Tahun 2008, dengan ini diumumkan bahwa yang berhak menjadi pemenang dalam Lomba Minat Baca Tingkat Provinsi Bali Tahun 2008 adalah sebagai berikut :

1. Lomba Mewarnai Tingkat TK se-Bali :
Juara I : Putu Tina Febri Artaningsih (TK. Swadarma)
Juara II : Rio Aditya (TK. Aisyiyah 2)
Juara III : Ni Wayan Putri Primayanthi (TK. Swadarma)
Juara Harapan I : Alfina Budi Utami (TK. Aisyiyah 1)
Juara Harapan II : Faysa Lugina Nur Fajriany (TK. Aisyiyah 2)
Juara Harapan III : Renisa Velda Anandita S (TK. Aisyiyah 2)

2. Lomba Membaca Cepat Tingkat SD Negeri/Swasta se Bali :
Juara I : I Gusti Ayu Sri Yuliana Pratiwi (SD. Negeri 1 Karangasem)
Juara II : Apollus Dimas Tori Putra Pangkur (SD. Negeri 6 Panjer)
Juara III : Ni Putu Debby Chintya Kirana (SD. Saraswati 3 Denpasar)
Juara Harapan I : Putra Ramendra Dirgantara (SD. Saraswati 4 Denpasar)
Juara Harapan II : Diva Faradilla (SD. Negeri 8 Sanur)
Juara Harapan III : I Gst. Ngr. Teja Tri Wahyuni (SD. Negeri 2 Sibangkaja)

3. Lomba Masatua Bali Tingkat SMP Negeri/Swasta se Bali :
Juara I : Ni Wayan Cahyani (SMP Madya Widya Darma Bangli)
Juara II : Komang Tri Astuti Rahayu (SMP Negeri 1 Susut)
Juara III : Ida Bagus Putu Tilem Singarsa (SMP Negeri 1 Abiansemal)
Juara Harapan I : Ni Putu Gian Linda Juwita (SMP Negeri 3 Denpasar)
Juara Harapan II : Ni Luh Pt. Wulan Dewi Saraswati (SMP Negeri 1 Denpasar)
Juara Harapan III : Dian Sinthayani (SMP Negeri 1 Singaraja)

3. Lomba Berpidato Tingkat SMA/SMK Negeri/Swasta se-Bali :
Juara I : Sari Dewi Noviyanti (SMA Negeri 1 Singaraja)
Juara II : Gusti Ngurah Arya Purnama Putra (SMA Negeri 1 Melaya)
Juara III : Ni Putu Asteria Yuniarti (SMA Negeri 1 Abiansemal)
Juara Harapan I : Monica (SMA Negeri 4 Denpasar)
Juara Harapan II : Santhi Pradayini Savitri (SMA Negeri 1 Semarapura)
Juara Harapan III : Ni Luh Christina Prapmika Jayanti (SMAN 1 Denpasar)

Kepada para juara lomba bercerita tingkat TK, SD dan SMP masing-masing diberikan hadiah sebagai berikut :
Juara I Uang Tunai senilai Rp. 1.000.000 + Piala dan Piagam
Juara II Uang Tunai senilai Rp. 750.000 + Piala dan Piagam
Juara III Uang Tunai senilai Rp. 500.000 + Piala dan Piagam
Juara Harapan I Uang Tunai senilai Rp. 350.000 + Piala dan Piagam
Juara Harapan II Uang Tunai senilai Rp. 250.000 + Piala dan Piagam
Juara Harapan III Uang Tunai senilai Rp. 150.000 + Piala dan Piagam

Kepada para Juara lomba Berpidato Tingkat SMA/SMK Negeri/Swasta se Bali masing – masing diberikan hadiah sebagai berikut :
Juara I Uang Tunai senilai Rp. 1.250.000 + Piala dan Piagam
Juara II Uang Tunai senilai Rp. 1.000.000 + Piala dan Piagam
Juara III Uang Tunai senilai Rp. 750.000 + Piala dan Piagam
Juara Harapan I Uang Tunai senilai Rp. 500.000 + Piala dan Piagam
Juara Harapan II Uang Tunai senilai Rp. 350.000 + Piala dan Piagam
Juara Harapan III Uang Tunai senilai Rp. 250.000 + Piala dan Piagam

Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali bertekad akan terus melaksanakan kegiatan sejenis setiap tahunnya. Untuk tahun 2009 telah pula dipersiapkan pelaksanaannya. Andari berharap kualitas dan kuantitas kegiatan yang berupaya menumbuhkembangkan minat baca masyarakat akan semakin meningkat, sehingga masyarakat Indonesia akan semakin cerdas. "Sekolah-sekolah di seluruh Bali sudah seharusnya menyiapkan jago-jagonya untuk mengikuti lomba minat baca ini" ujarnya.

Menurut Andari, Panitia sudah mulai mempersiapkan pelaksanaan Lomba Minat Baca Tahun 2009. Rencananya lomba tahun ini akan dilaksanakan sekitar bulan Juli - Agustus 2009. Penyerahan hadiah akan dilaksanakan bertepatan dengan Hari Kunjung Perpustakaan tanggal 14 September 2009. Jenis lomba dan peserta / sasaran tetap melibatkan siswa TK, SD, SMU/SMK, Mahasiswa dan Masyarakat Umum. "Yang agak berbeda mungkin kemasannnya. Kami sedang susun perencanaannya sehingga kegiatan tersebut lebih mengena kepada masyarakat luas", ujar Andari meyakinkan.